Kalau
kalian merupakan penggemar aktor-aktor ganteng Indonesia: Adipati Dolken, Jefri
Nichol, dan Aliando Syarief, maka film ini akan menjadi film yang patut kalian
tonton. Ketiga tokoh ini akan menjadi pemeran-pemeran utama dalam film, di mana
mereka memerankan 4 kakak-beradik (ditambah dengan Giulio Parengkuan) yang pada
film tersebut diceritakan hanya hidup dengan ayahnya, dikarena ibunya yang
meninggal ketika lahir anak terakhir. Lengkap kan, keempat pemeran ganteng
tersebut akan berada dalam satu film yang mengemas mereka dalam bingkaian tokoh
yang ‘macho’. Laki banget, girls! Sok
atuh tonton!
Saya
pribadi baru nonton film ini di tahun 2020, nggak ada kata terlambat lah buat
nonton, mah! Karena pasti ada amanat-amanat tertentu yang bisa diambil kapan
pun. Dan Allah menyiapkan film ini buat saya di tahun 2020, ketika mungkin bisa
dibilang menjadi buah pelajaran yang bermakna bagi saya di tahun ini, bukan di
tahun 2017. Jadi, buat yang belum nonton, serbu aja gih!
Mengenai
review dari saya, bisa dibaca di bawah, ya. Singkat aja deh.
Film
ini bercerita mengenai kehidupan 4 laki-laki, kakak beradik, yang hanya tinggal
bersama seorang ayah. Ibunya meninggal ketika anak terakhir (diperankan Giulio)
lahir. Keluarga ini menggambarkan keadaan keluarga yang jauh dari kata ‘kaya’
atau ‘berada’. Jadi, film ini bisa memberikan visualisasi dari kehidupan
orang-orang kasta bawah di Indonesia. Di dalam film tidak ada perbandingan
dengan orang-orang kaya, seperti film biasa lainnya. Melainkan, benar-benar
menggambarkan penghidupan keluarga kecil, yang sudah miskin, anak-anaknya
urakan (suka sekali bertaruh—diperlihatkan pada scene awal dari film), dan
seorang ayah yang kewalahan namun tak terbuka atas kondisinya pada
anak-anaknya.
Konflik
dimulai ketika si ayah semakin renta, tidak bisa membayar sekolah anak
terakhirnya, hingga dikeluarkan dari pekerjaannya, dan berakhir sakit-sakitan. Mulai
dari itu, beberapa konflik kecil dalam keluarga dimainkan. Apakah keempat
lelaki itu akhirnya peduli pada ayahnya yang tak mau terbuka pada keluarga
sendiri? Akhir cerita seperti apa yang dikemas dalam film ini yang menjadikan
judulnya adalah ‘pertaruhan’?
Overall,
saya menikmati filmnya. Hal yang membuat jempol saya teracung untuk film ini
adalah… (1) Akting dari para aktornya yang pasti! Ada 2 part yang nyatanya bisa
membuat saya begitu hanyut dalam kepedihan, sampe rembes mata bahkan! Shoutout
pokoknya buat pemeran satu keluarga ini! Jefri Nichol dan Adipati udah nggak
diragukan dong? (2) Setting tempat yang digunakan cukup natural alias nggak
banyak yang mengada-ada atau kelihatan banget settingannya, kecuali bagian lokasi
‘bank’.
Hal
yang menjadi disayangkan dalam pandangan saya adalah adanya beberapa part yang
cukup ‘aneh’, terutama di bagian akhir-akhir dari film ini (bagian perampokan).
Pengemasannya kurang membawa saya sebagai penonton pada keadaan bank yang ‘mencekam’.
Tapi peran dari Jefri Nichol, Adipati, dan Aliando di part ini cukup menghibur
saya deh, tidak banyak mengecewakan.
Ya,
film ini cukup hebat, terutama pada aktor yang menggambarkan penokohan dengan
maksimal dan tentang penggambaran di bagian kehidupan mereka sebagai keluarga kasta
bawah. Dan yang terpenting, film ini hidup! Sokk tonton!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan ditulis komentarnya. semoga manfaat :)